Selasa, 14 April 2015 sekitar pukul 19.09 aku melihat kejadian menarik. Ada seorang tukang parkir sebuah rumah makan yang terletak bersebelahan dengan masjid. Rumah makan dan masjid ini dipisahkan oleh jalan gang kecil. Ada sebuah mobil yang dikendarai oleh salah seorang jamaah masjid yang hendak keluar turun ke jalan. Tiba-tiba tukang parkir memberi aba-aba pada mobil itu.
"Terus terus terus terus," aba-aba tukang parkir.
Pengendara mobil itu pun mengikuti aba-aba tukang parkir.
"Yak," seru tukang parkir menandakan mobil sudah aman memasuki jalan raya.
Namun, mobil itu berhenti.
Tukang parkir memberi kode pada pengendara mobil untuk jalan.
Mobil masih tetap berhenti. Aku lihat jendela kanan depan mobil terbuka dan tangan pengendara terjurul keluar sambil memegang uang, mungkin pengendara hendak membayar biaya parkir.
Tukang parkir pun tahu bahwa pengendara bermaksud membaya parkir.
Namun dia menolaknya dan menyuruh pengendara untuk langsung menjalankan mobilnya. Pengendara tetap berhenti dan memaksa memberikan uangnya.
Tukang parkir tetap menolak. Tukang parkir mendekati pengendara dan menjelaskan bahwa dia tidak mau menerima uang itu.
Namun, pengendara tetap bersikeras untuk memberikan uang itu.
Akhirnya tukang parkir menerima uang itu dan pengendara pun melaju perlahan memasuki arus lalu lintas.
Dari cerita di atas, kita dapat pelajaran untuk ikhlas membantu sesama. Dengan adanya keikhlasan itu maka Allah pasti akan membalas dengan kuasa-Nya.