Sekitar satu bulan yang lalu,
"Dit, ikut Teknisiade renang yuk."
'Yang bener aja, ga pernah latihan.'
"Ya mulai sekarang latihannya, kan masih satu bulan lagi."
'Gaya apa?'
"Dada."
'Yang berapa meter emang?'
"Ada yang 50 meter ada yang 100 meter."
'Oo, aku yang 50 meter ajalah.'
Kemudian daftar Teknisiade. Setiap minggu pada hari Kamis, Jum'at, Sabtu, Minggu, atau kombinasi 1, 2, atau 3 hari, selalu latihan. Memang hanya sekedar renang bolak-balik memendek. Beberapa kali mencoba memanjang dan mengukur waktunya, waktu terakhir 70 detik. H-1 juga masih latihan, sampai 3 jam (walaupun enggak 3 juga di airnya).
Pada hari H pelaksanaan lomba, registrasi, kemudian pemanasan.
Setelah menunggu giliran, tiba juga saatnya. Lomba renang untuk pertama kalinya.
Prit Prit Prit (berada di atas tumpuan lompatan)
Awas! (Membungkuk, memosisikan pada posisi start)
Priit! (Menolak pada tepian kolam, langsung lompat dan meluncur sejauh mungkin, berenang sampai ujung kolam)
56.01 detik, tidak masuk final.
Oke, pengalaman pertama.
56.01 detik ini adalah 56.01 detik yang tak tergantikan. Sangat berharga.
Harusnya pake gaya katak biar cepet dit
ReplyDeleteGaya dada itu gaya katak Lim, aduh ini anak.
ReplyDelete