Sunday, 22 March 2015

Ekosistem Pesisir

Ekosistem merupakan suatu daerah yang memungkinkan adanya hubungan antara komponen biotik dan abiotik. Sementara itu, pesisir merupakan daerah yang masih terpengaruh daratan maupun lautan. Jadi ekosistem pesisir dapat dikatakan sebagai suatu daerah tempat berlangsungnya interaksi komponen biotik dan abiotik yang terpengaruh daratan dan lautan. Ini yang membedakan dengan ekosistem lainnya yang hanya dipengaruhi daratan atau lautan saja. Ekosistem pesisir diantaranya ekosistem estuari, ekosistem mangrove, ekosistem lamun (seagrass), dan ekosistem terumbu karang.



Setiap ekosistem memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut penjelasan dari masing-masing ekosistem.

Ekosistem Estuari

Estuari merupakan daerah tempat bercampurnya air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Estuari biasa dikenal air payau. Ekosistem ini biasanya terdiri dari sedimen, air payau, kerang-kerangan, crustacea, dan ikan. Ekosistem estuari biasanya dimanfaatkan sebagai daerah pencarian ikan, jalur untuk transportasi, dan tempat wisata.

Ekosistem Mangrove

Mangrove berhabitat di pertemuan air tawar dengan air laut. Mangrove membutuhkan air tawar dengan sirkulasi yang lancar agar dapat berkembang. Ekosistem mangrove terdiri dari pohon dan semak yang dapat tumbuh hingga 30 m, kerang-kerangan, crustacea, dan ikan-ikan kecil. Species mangrove mencapai 40 jenis. Mangrove berfungsi sebagai perangkap sedimen, memecah gelombang, dan mengurangi abrasi. Dapat juga sebagai tempat wisata.

Ekosistem Lamun

Lamun hidup di perairan dangkal yang masih mendapat sinar matahari yang cukup. Padang lamun ini berhabitat di tempat bersuhu tropis atau subtropis. Ekosistem lamun terdiri dari lamun itu sendiri, pasir, air, lumpur, dan binatang yang berhabitat di padang lamun. Ada banyak binatang yang mendiami padang lamun. Pembagiannya seperti dibawah ini,
a. Yang hidup di daun lamun
b. Yang makan akar canopy daun
c. Yang bergerak di bawah canopy daun
d. Yang berlindung di daerah padang lamun

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman tinggi. Indonesia merupakan yang terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman terumbu karangnya (lebih dari 18% terumbu karang dunia, lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis moluska, dan 1500 jenis udang-udangan).
Habitatnya pada kedalaman hingga 50 meter dengan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis. Salinitasnya berkisar 30-35. Fungsi terumbu karang adalah sebagai tempat tinggal banyak biota laut, sebagai pemecah gelombang alami, serta sebagai obyek wisata melalui keindahan warna-warni ikan dan karang.

Indonesia merupakan negara dengan mega biodiversity hidupan laut dan ekosistem pesisirnya. Indonesia memiliki coral triangle mencakup 52 persen ekosistem terumbu karang dunia, 3,1 juta hektar atau 23 persen ekosistem mangrove dunia, dan 30 juta hektar padang lamun (seagrass) yang terluas di dunia. Banyak ancaman pada kekayaan ini. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan yang baik agar tetap terlindungi.

Referensi
http://www.kehati.or.id/id/ekosistem-pesisir-dan-pulau-pulau.html
http://terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=153%3Aekosistem-pesisir-dan-pengelolaannya-di-indonesia&catid=72%3Asains&Itemid=52&lang=id
Bahan Kuliah Minggu 5 Pengelolaan Wilayah Pesisir oleh I Made Andi Arsana, Ph.D

Gambar
http://www.mangrove.at/images/mangrove/forests/overwashed/overwashed%20mangrove%20forest.jpg
http://w3.shorecrest.org/~Lisa_Peck/MarineBio/syllabus/ch11_ecosystems/ecosystem_wp/2008/vince/4-MangroveFoodWebOP.jpg
http://ian.umces.edu/loicz/estuaries.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d7/Green_Sea_Turtle_grazing_seagrass.jpg/800px-Green_Sea_Turtle_grazing_seagrass.jpg
https://aws-dist.brta.in/2012-06/3e23ea4b7ef4b79f1ef9f01c32c08219.jpg
http://assets.kompas.com/data/2012/todaysphoto/upload/photo/156/TerumbuKarangRajaAmpatPapuaBarat201367154694_preview.jpg
http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201406121848520/b/foto-wisata-pendidikan-raja-ampat-bagi-siswa-australia.jpg

No comments:

Post a Comment