Penginderaan jauh merupakan proses perolehan informasi tentang suatu obyek tanpa adanya kontak langsung dengan obyek tersebut (Rees, 2001; Elachi, 2006).
Berdasarkan energi yang digunakan, penginderaan jauh dibagi menjadi dua yaitu penginderaan jauh sensor aktif dan penginderaan jauh sensor pasif.
Skema Konsep Penginderaan Jauh |
- Penginderaan jauh sensor aktif memiliki sumber energi sendiri yang terdapat pada wahananya sehingga dapat merekam data meskipun pada malam hari.
- Penginderaan jauh sensor pasif memanfaatkan energi matahari, sehingga hanya dapat maksimal merekam data pada siang hari.
Wahana yang dipakai untuk penginderaan jauh sangat beragam, meliputi balon udara, layang-layang, UAV, pesawat, dan satelit.
Berbagai wahana untuk penginderaan jauh |
Penginderaan jauh mulai berkembang pesat mengingat sangat efektifnya metode ini untuk analisis wilayah yang luas. Banyak satelit diluncurkan untuk misi-misi tertentu, mulai dari pemantauan sumber daya alam, cuaca, maupun untuk tujuan militer. Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan data-data yang dihasilkan dari misis-misi itu, kita dapat melakukan analisis-analisis untuk tujuan lain. Misalnya saja pengelolaan wilayah pesisir. Penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk tujuan tersebut, berikut ulasannya:
1. Memetakan kondisi air laut bumi
Satelit yang dipasangi kamera thermal serta sensor suhu dapat lebih menggambarkan keadaan lautan secara jelas. Datanya dapat digunakan untuk analisis kenaikan suhu air laut serta untuk mempelajari pemutihan karang. Karang akan memutih jika suhu air laut terus mengalami peningkatan.
Peta suhu permukaan laut |
2. Memantau garis pantai
Akhir-akhir ini, banyak pantai yang mengalami pemunduran garis pantai baik karena abrasi maupun karena kenaikan air laut. Di beberapa daerah di Indonesia rata-rata garis pantai mundur sejauh 50-80 meter. Untuk itu diperlukan upaya pemantauan dan pencegahan. Saat ini, Google Earth Pro dilengkapi dengan fitur yang dapat menganalisis suatu daerah pada waktu yang berbeda.
Kenampakan garis pantai Semarang tahun 2013 |
Kenampakan garis pantai Semarang tahun 2015 |
3. Memetakan dasar laut
Dua pesawat luar angkasa, milik European Space Agency dengan CryoSat2 dan Jason1 milik NASA dirancang untuk melacak perubahan permukaan laut. Untuk memetakan relief dasar laut, keduanya mendeteksi celah, lembah serta punggung laut, bahkan gunung bawah laut. Satelit memprediksi pergerakan pada dasar laut berdampak pada kedalaman laut semakin dalam. Penelitian mencatat bahwa 80 persen kedalaman perairan di dunia belum dipetakan. Akan memerlukan waktu yang lama jika pemetaan dasar laut menggunakan alat survei seperti echosounder. Biayanya pun mahal.
Kenampakan dasar laut |
Selain tiga manfaat di atas, penginderaan jauh memiliki peran penting untuk pengelolaan pesisir lainnya, yaitu pemantauan arus laut, mengamati persebaran nutrien dan spot-spot penangkapan ikan, dan masih banyak lainnya. Diharapkan, akan semakin banyak lagi manfaat penginderaan jauh untuk pengelolaan wilayah pesisir guna memaksimalkan dan mencapai tujuan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan untuk membawa kesejahteraan pada kehidupan di wilayah pesisir.
Referensi:
- http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/satelitpermudahpemetaantopografibawahlaut
- http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/02/citra-satelit-petakan-kondisi-air-laut-bumi
- http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/71-pengertian-penginderaan-jauh
- http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/garispantaiterusmundur
wah iki , adit
ReplyDelete